Minggu, 22 Desember 2013

Ikatan Kimia

Ikatan Kimia

Ikatan Kimia
Teman-teman pernahkah kalian memperhatikan orang yang sedang menari dan saling berpegangan tangan? kalian tahu tidak sabagian besar unsur yang ada di alam juga memiliki “tangan” yang saling berikatan. Nah unsur apa saja yang dapat berikatan? Bagaimanakah ikatan yang terjadi? Ayo kita bahas!
Sebagian besar unsur yang ada dialam mempunyai kecenderungan untuk berinterksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kesetabilan. (seperti halnya manusia yang selalu mencari pasangan untuk pendamping hidupnya. Betul tidak? Hahay :D…)
interaksi yang terjadi antar unsur disebabkan oleh ikatan ion, ikatan kovalen (tunggal, ragkap dua, dan rangkap tiga), ikatan koordinasi, serta ikatan logam.



A.     Kesetabilan Unsur
Sebagian unsur di alam ingin mencapai kesetabilan. Kesetabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain, lalu membentuk suatu molekul atau senyawa yang setabil. Kemampuan bergabung tersebut terjadi karena gaya tarik-menarik antar unsur (atom). Nah.. gaya tarik menarik antar atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.
Ikatan kimia pertama ditemukan oleh Gilbert Newton Lewis ilmuwan asal amerika pada tahun 1916. Sebagai berikut
1. Gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa karena gas mulia memiliki susunan elektron yang setabil (tidak melepas dan menerima elektron di kulit terluarnya), sehingga disebut inert.
2. setiap atom ingin memiliki susunan elektron yang setabil dengan cara melepas atau menangkap elektron.
3. susuna elektron yang setabil dicapai dengan berikatan antar atom lain. Kesetabilan tercapai jika atom memiliki 2 (duplet) atau 8 (oktet) elektron di kulit terluarnya (seperti gas mulia).
Perhatikan unsur-unsur gas mulia berikut!











B.     Struktur lewis
 Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya dapat digambarkan/dilambangkan dengan cross (x) atau dot (.) yang mewakili setiap elektron pada kulit terluarnya. biasanya disebut dengan nama struktur lewis, dikenalkan oleh Gilbert N. Lewis.
Perhatikan contoh struktuk lewis golongan VIII A berikut!














C.      Ikatan Ion
Tiap unsur memiliki kecenderungan untuk melepaskan elektron dan membentuk in positif (kation), atau memiliki kecenderungan untuk menyera elektron dan membentuk ion negatif (anion).
Teman-teman dulu di BAB sebelumnya kita sudah belajar tentang Sistem Periodik Unsur, telah kita ketahui bahwa energi ionisasi dari kiri ke kanan meningkat dan dari atas kebawah energi ionisasi berkurang. Nah… dari pernyataan berikut kita bisa simpulkan bahwa golongan IA dan IIA cenderung melepaskan elektron, sedangkan golongan VIA dan VIIA cenderung menerima elektron untuk mencapai kestabilan. Sementara itu, golongan IIA, IVA, dan VA sebagian bersifat melepas dan sebagian bersifat menerima elektron.
Contoh ikatan ion NaCl :
D.     Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan atar unsur (atom) yang memakai elektron secara bersamaan saling menyemprnakan elektron valensi (pemakaian elektron bersama)
     1.       Kovalen tunggal
Hanya satu elektron dari masing-masing unsur yang dipakai bersama
contoh: Ikatan pada HCl











     2.       Kovalen rangkap dua
Menggunakan dua elektron dari masing-masing unsur untuk berikatan (penggunaan bersama dua pasang elektron)
contoh : ikatan pada O2





     
     3.       Kovalen rangkap tiga
Menggunakan tiga elektron dari masing-masing unsur untuk berikatan (penggunaan bersama tiga pasang elektron)
contoh : ikatan N2











E.      Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan koordinasi atau ikatan datif terjadi jika elektron-elektron yang digunakan untuk berikatan berasal dari salah satu unsur yang berikatan.
Contoh : senyawa NH4+
F.      Molekul polar
Dengan mempelajari subbab sebelumnya, kita telah mengetahui tentang ikatan kovalen.
NaCl Pada saat berikatan, pasangan elektron akan ditarik kearah atom yang mempunyai keelektronegatifan yang lebih tinggi hal ini menyebabkan atom tidak simetris. Dengan demikian, kepadatan elektron berkumpul disekitar atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi dan menjadikannya lebih negatif dari bagian lain (terjadi pengkutuban atau polarisasi). Nah.. ikatan seperti ini disebut ikatan kovalen polar.
Selanjutnya perhatikan ikatan pada H2, kedua atom H mempunyai keelektronegatifan yang sama yang sama , sehingga memiliki kemampuan yang sama dalam menarik elektron. Keadaan ini menyebabkan elektron terdistribusi merata antara dua atom H (tidak terjadi pengkutuban atau polarisasi) sehingga atom menjadi simetris. Nah.. teman-teman ikatan ini disebut ikatan kovalen non polar.
Kepolaran suatu senyawa dinyatakan dengan momen dipol (u), yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r).
Keterangan :
                                u  : momen dipol (debye)
                                Q : selisih muatan antara kedua kutub (coulumb)
                                r  : jarak antara kedua kutub atau dipol (m)

G.     Ikatan Logam
Sebagian besar unsur dalam sistem periodik adalah logam. Stom logam dapat berikatan kesegala arah sehingga menjadi molekul yang sangat besar sekali, kuat  serta pada umumnya keras (kecuali Hg cair).
Logam dalam keadaan padat mempunyai bilangan koordinasi yang cukup besar. Artinya, satu atom berikatan dengan banyak atom lain. Jika diberi tekanan, kedudukan ato dapat bergeser. Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di sampingnya. Nah, oleh karena itu logam dapat ditepa, dibengkokan, atau dibentuk sesuai keinginan.
Lihat gambar dibawah ini!













Selamat belajar yah teman-teman, jangan lupa lihat contoh soal tentang Ikatan Kimia nya. 
semoga bermanfaat..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 All About Chemistry | Blogger Templates by Splashy Templates | Free PSD Design by Amuki