A.
Perkembangan
Sistem Periodik Unsur
Taukah anda apa fungsi dari Sistem Periodik??
Setelah para ahli secara terus-menerus menemukan unsur-unsur baru, maka
jumlah unsur semakin banyak dan hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam mempelajarinya,
jika tidak ada cara yang praktis untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, para
ahli berusaha membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata
dengan baik. Puncak dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur
yang disebut sistem periodik unsur.
Sistem periodik unsur ini mengandung banyak sekali informasi tentang
sifat-sifat unsur, sehingga sangat membantu dalam mempelajari unsur-unsur yang
kini berjumlah tidak kurang dari 118, yang meliputi unsur alam dan unsur
sintetis.
1). Hukum Triade Dobereiner
- Dikemukakan oleh Johan Wolfgang Dobereiner (Jerman).
- Unsur-unsur dikelompokkan ke dalam kelompok tiga unsur yang disebut Triade.
- Dasarnya : kemiripan sifat fisika dan kimia dari unsur-unsur tersebut.
Jenis Triade :
- Triade Litium (Li), Natrium (Na) dan Kalium (K)
Unsur
|
Massa Atom
|
Wujud
|
Li
|
6,94
|
Padat
|
Na
|
22,99
|
Padat
|
K
|
39,10
|
Padat
|
Massa Atom Na (Ar Na) = = 23,02
- Triade Kalsium (Ca), Stronsium (Sr) dan Barium (Ba)
- Triade Klor (Cl), Brom (Br) dan Iod (I)
2). Hukum Oktaf Newlands
- Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).
- Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya (Ar).
- Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip dengan unsur ke-2 dst
·
Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau periodik
setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
H
|
Li
|
Be
|
B
|
C
|
N
|
O
|
F
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
K
|
Ca
|
Cr
|
Ti
|
Mn
|
Fe
|
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas; unsur H, F
dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
3). Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik
Pendek)
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur. Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur. Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
- Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut Golongan.
- Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya dan disebut Periode.
4). Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik
Panjang)
- Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya.
- Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya (Ar).
B.
Periode
dan Golongan Sistem periodic Modern
1). Periode
- Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
- SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-unsur yang menempati periode-periode tersebut.
- nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
Contoh :
9F
: 2 , 7 <periode ke-2>
12Mg : 2 , 8 , 2 <periode ke-3>
31Ga : 2 , 8 , 18 , 3 <periode ke-4>
12Mg : 2 , 8 , 2 <periode ke-3>
31Ga : 2 , 8 , 18 , 3 <periode ke-4>
Catatan :
- Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur.
- Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
- Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum sampai ke golongan VIII A.
- Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur berdasarkan nomor atomnya, Anda hanya perlu mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap periode
2). Golongan
- Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).
- Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama.
- Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :
- Nomor golongan = jumlah electron valensi
Unsur-unsur golongan A
mempunyai nama lain yaitu :
- Golongan IA = golongan Alkali
- Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
- Golongan IIIA = golongan Boron
- Golongan IVA = golongan Karbon
- Golongan VA = golongan Nitrogen
- Golongan VIA = golongan Oksigen
- Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
- Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
C. Sifat Sifat Periodik Unsur
1). Jari-Jari Atom
- Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.
- Besarnya jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut.
- Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi :
dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
- Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap.
- Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jadi :
dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2). Energi Ionisasi (EI)
Energi Ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
Jadi :
Energi Ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
Jadi :
- Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan.
- Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
3). Afinitas Elektron
- Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif.
- Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.
- Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi.
- Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
- Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
- Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
- Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA.
4). Keelektronegatifan
- Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).
- Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
- Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
- Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
- Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan semakin kecil.
- Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin besar.
(Semoga bermanfaat)
0 komentar:
Posting Komentar