Pernahkah Kita membayangkan berapa banyak senyawa yang
dapat terbentuk di alam semesta ini?
Mengapa atom-atom tersebut dapat saling berikatan satu
dengan yang lain?
Apakah setiap atom pasti dapat berikatan dengan atom-atom
lain?
Apakah ikatan antaratom dalam senyawa – senyawa di alam
ini semuanya sama?
Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaanpertanyaan
tersebut, Teman-teman harus mempelajari Ikatan kimia ini.
Petama kita harus tau apa itu ikatan kimia?? Ikatan
kimia adalah Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam
setiap senyawa.
Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert
Newton Lewis (1875-1946) dari
Amerika dan Albrecht
Kossel (1853-1927) dari
Jerman (Martin S. Silberberg, 2000).
Konsep tersebut adalah:
1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan
Rn) sukar membentuk senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki
susunan elektron yang stabil.
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki
susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan
elektron atau menangkap elektron.
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya
dapat dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara
melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara
bersama-sama.
1.
Konfigurasi Elektron Gas Mulia
gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan
ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit
terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal
dengan konfigurasi
oktet, kecuali helium
dengan konfigurasi
duplet.
Tabel :
Kunfigurasi electron unsur-unsur gas mulia
Kecenderungan aturan oktet. Konfigurasi
oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap,
atau memasangkan elektron.
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron
valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau
silang kecil (James E. Brady, 1990).
2.
Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang
terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain.
Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif (+). Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negative (-).
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu
kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu.
Dengan mengunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl digambarkan
sebagai berikut.
sebagai berikut.
Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya,
antara lain:
1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih
yang relatif tinggi. Sebagai contoh, NaCl meleleh pada 801 °C.
2. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
3. Lelehannya menghantarkan listrik.
4. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.
3.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi akibat pemakaian pasangan electron secara bersama-sama oleh dua atom
(James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang
sama-sama ingin menangkap elektron (sesame atom bukan logam). Dan dinyatakan
oleh rumus bangun atau rumus struktur
Misalnya, rumus bangun H2 adalah H – H.
Contoh :
Ikatan antara atom
H dan atom Cl dalam HCl Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:
H : 1 (memerlukan
1 elektron)
Cl : 2, 8, 7
(memerlukan 1 elektron)
Masing-masing atom
H dan Cl memerlukan 1 elektron, jadi 1 atom H akan berpasangan dengan 1
atom Cl. Lambang Lewis ikatan H dengan Cl dalam HCl
atom Cl. Lambang Lewis ikatan H dengan Cl dalam HCl
·
Ikatan antara atom
H dan atom O dalam H2O Konfigurasi elektron H dan O adalah:
H : 1 (memerlukan
1 elektron)
O : 2, 6
(memerlukan 2 elektron)
Atom O harus
memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H hanya memasangkan 1 elektron. Oleh
karena itu, 1 atom O berikatan dengan 2 atom H. Lambang Lewis ikatan antara H
dengan O
dalam H2O
dalam H2O
·
Ikatan rangkap dua
dalam molekul oksigen (O2), Oksigen (Z = 8) mempunyai 6 elektron valensi, sehingga
untuk mencapai konfigurasi oktet harus memasangkan 2 elektron. Pembentukan
ikatannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Lambang Lewis
ikatan O2
·
Ikatan rangkap
tiga dalam molekul N2, Nitrogen mempunyai 5 elektron valensi, jadi harus
memasangkan 3 elektron untuk mencapai konfigurasi oktet. Pembentukan ikatannya
dapat digambarkan sebagai berikut.
Lambang Lewis
ikatan N2
Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut pasangan elektron
ikatan (PEI), sedangkan yang tidak dipakai bersama-sama dalam ikatan
disebut pasangan
elektron bebas (PEB). Misalnya:
·
Molekul H2O
mengandung 2 PEI dan 2 PEB
·
Molekul NH3
mengandung 3 PEI dan 1 PEB
·
Molekul CH4
mengandung 4 PEI dan tidak ada PEB
a.
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang
dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu
lagi tidak menyumbangkan elektron.
Contoh:
Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh
karena itu molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi,
sehingga menghasilkan ion amonium, NH4+. Dalam ion NH4 +
terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.
terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.
b.
Polaritas Ikatan Kovalen
Kedudukan pasangan elektron ikatan
tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan
karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang
berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya
polarisasi pada ikatan kovalen.
Contoh :
Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah
pasti simetris terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut muatan negatif
(elektron) tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik
lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar
daripada H. Hal ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl
lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar.
4.
Ikatan Logam
Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom
logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen sederhana. Suatu logam
terdiri dari suatu kisi ketat dari ionion positif dan di sekitarnya terdapat
lautan (atmosfer) elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada
permukaan-permukaan energi tertentu, namun mempunyai cukup kebebasan, sehingga
elektron-elektron ini tidak terus-menerus
digunakan bersama oleh dua ion yang sama.
Bila diberikan energi, elektron-elektron ini mudah dioperkan
dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam.
dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam.
(Jika tidak ada yang kurang jelas mohon di
tanyakan.. Semoga bermanfaat)
0 komentar:
Posting Komentar