Sabtu, 28 Desember 2013

Hukum Dasar Kimia

Hukum Dasar Kimia

Teman-teman pernahkah kalian memperhatikan komposisi suatu produk makanan? Nah, dengan secara tidak langsung kalian telah mempelajari hukum dasar kimia.
Hukum dasar kimia dapat digunakan untuk menghitung jumlah zat yang menyusun suatu produk. Bagaimana penerapan hukum dasar kimia dalam perhitungan dan bagaimana pula menentukan rumus kimia suatu enyawa? Ayo kita cari tau…
Dengan memahami hukum dasar kimia, kita akan mampu membuktikan Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Hukum Perbandingan Berganda, dan Hukum Perbandingan Volume.
1.       Hukum Kekekalan Massa
Lavoisier melekukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen. Perhatikan reaksi dibawah ini:
Hukum kekekalan massa berbunyi :
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap atau sama.”

2.       Hukum Perbandingan Tetap
Air merupakn suatu senyawa yang terdiri atas unsur oksigen dan hidrogen. Sebagaimana air, hidrogen dan oksigen juga memiliki massa. Bagaimana cara untuk menghitung massanya? Nah, pertanyaan tersebut dijawab oleh Josep Louis Proust melalui eksperimen sebai berikut:

Dari eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam air adalah 1 : 8 walaupun massa air tersebut berbeda.
Hukum Prous berbunyi:
“Perbandingan unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.”

3.       Hukum  Perbandingan Berganda
“Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam persenyawaan, maka perbandingan massa unsur yang satu dengan yang lainnya tertentu yaitu berbanding sebagai bilangan yang sederhana dan bulat.”

4.       Hukum Perbandingan Volum
Pada tahun 1808, Gay Lussac (1778-1850) dari Prancis melakukan eksperimen terhadap berbagai gas. Dari hasil eksperimennya dia menemukan sesuatu yang mendukung perkembangan ilmu kimia. Perhatikan hasil eksperimen Gay Lussac berikut:
Dari hasil eksperimen tersebut dapat dihasilkan sebagai berikut:
Bunyi hukum perbandingan Volum:
“Pada tekanan dan suhu yang sama, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.”
Untuk dua macam gas, misalnya gas A dan gas B, persamaan reaksi yang terjadi yaitu:
Dari persamaan reaksi tersebut berlaku hubungan perbandingan volum sesuai dengan koefisien tiap-tiap gas.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2010 All About Chemistry | Blogger Templates by Splashy Templates | Free PSD Design by Amuki